STASI SANTO YOHANES MARIA VIANNEY
MATANGA
TERIMA KASIH TUHAN YESUS MEMBERKATI!
MATANGA
Gereja Katolik Stasi “St. Yohanes Maria Vianney” Matanga terdapat di desa Matanga, Kec. Banggai Selatan. Di stasi ini sudah 67 tahun agama Katolik ada. Umat Katolik pertama berada di desa ini tahun 1950 dengan jumlah 5 KK dari desa Kaukes. Aktivitas hidup rohani umat dilayani oleh bapak Kasaeda Samakia. Akan tetapi pelayanannya tidak begitu lama karena banyaknya tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik. Akhirnya tugas pelayanan kepada umat dilanjutkan oleh bapak Kornelis Tatol. Dalam tugas penggembalaan dan pelayanannya, kelompok kecil umat Katolik ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Sehingga mereka menyebutnya sebagai “Bapak Pengantar”.
Dua tahun kemudian yaitu tahun 1952, pemerintah desa mulai memperhatikan keberadaan umat Katolik di desa Matanga. Bapak (Alm) Makatutu Doko, kepala desa Matanga yang pertama menghibahkan sebidang tanah dengan bekas bangunan sekolah darurat kepada umat Katolik. Tempat itu digunakan sebagai gereja darurat. Pada masa ini, tugas penggembalaan masih tetap dipimpin oleh bapak Kornelis Tatol dengan pelayanan dan pembinaan dari Pastor Van Destern.
Tahun 1953 kelima keluarga ini bersepakat untuk mendirikan gereja. di gereja kecil inilah kelima keluarga dan anggota keluarga menerima sakramen permandian dan menjadi umat Katolik. Sampai dengan tahun 1959 jumlah umat terus mengalami perkembangan sehingga disepakati untuk membangun gedung gereja yang lebih besar dengan luas 8X12m.
Upaya pertumbuhan dan perkembangan umat pada masa itu mengalami banyak kendala antara lain masih kurangnya petugas pastoral. Pastor paroki kemudian mengharuskan adanya umat yang mengikuti pembinaan persiapan gembala umat atau penataran guru jumat. Maka pada bulan Mei 1959 diutus bapak Leo Manango untuk mengikuti pelatihan tersebut. Berkat beliau juga umat katolik di Matanga berkembang baik.
Pada tahun 1967 umat Katolik kembali bermusyawarah perihal pengadaan kayu untuk pembangunan gereja yang baru. Pembangunan gereja dibantu oleh jemaat protestan yang dipimpin bapak Simon Tabulumbon. Dari kerja sama inilah umat mulai mengumpulkan bahan-bahan bangunan dan berhasil terkumpul “kayu tada” (kayu yang diolah hanya menggunakan parang). Pada tanggal 19 Januari 1971 dilaksanakan upacara peletakan batu pertama oleh bapak Antonius Potindingo dan Gembala umat Katolik bapak Leo Manango serta disaksikan oleh pemerintah desa.
Tahun 1972 pembangunan gereja dihentikan sementara karena kekurangan dana. Umat harus kembali bekerja melakukan penggalangan dana untuk membiayai kelanjutan pembangunan. Pada bulan November 1975 pembangunan dilanjutkan dengan pemasangan kerangka gereja dan atap seng. Pekerjaan ini dilakukan oleh bapak Sius Rarun dan dibiayai Rp. 90.000. Akhirnya tanggal 27 Oktober 1975 Gereja Katolik Stasi “St. Yohanes Maria Vianney” Matanga diberkati oleh Mgr. Theodorus Moors MSC, uskup Manado yang didampingi oleh Pastor Leek.
STATISTIK 2021