TERIMA KASIH TUHAN YESUS MEMBERKATI!
Stasi ini terletak di pulau Peling barat. Stasi Okumel merupakan bagian dari wilayah kabupaten Banggai Kepulauan. Sebenarnya stasi ini harusnya masuk ke paroki Sambiut. Namun karena jarak yang jauh antara Okumel dan Sambiut maka stasi Okumel menjadi bagian dari pelayanan paroki Raja Damai Banggai. Selain jaraknya yang jauh untuk ke Sambiut, uang transport pun juga menjadi mahal. Untuk ke Sambiut kira-kira harus membayar uang transport sebesar Rp 500.000 an ribu. Maka, akhirnya stasi Okumel menjadi bagian dari Paroki Raja Damai Banggai.
Untuk bisa memberikan pelayanan ke stasi ini harus menggunakan kapal motor atau speed boat. Pelayanan yang diberikan untuk stasi ini biasanya sebulan sekali mengingat bahan bakar untuk speed boat juga cukup mahal. Keunikan stasi ini bahwa hampir semua umatnya adalah anak-anak dari keluarga Lasodeng. Mereka awalnya tinggal di stasi Pinalong. Namun, karena satu dan lain hal sehingga keluarga besar ini pindah dari Pinalong ke Okumel. Dan karena mereka tempat ibadah atau gereja, maka ibadat dan perayaan ekaristi biasanya dibuat di rumah umat.
Setelah beberapa tahun umat stasi ini merencanakan membangun gereja. Pada awal tahun 2004, umat mulai mempersiapkan dengan mengumpulkan dana dan bahan untuk membangun gereja. Karena niat dan semangat yang besar sehingga pada 21 Oktober 2004, Mgr Josep Suwatan MSC, uskup Manado memberkati gereja dengan nama pelindungnya yaitu Santo Petrus, Okumel. Hal yang menarik yakni ketika pemberkatan gereja ini bukan hanya umat katolik yang hadir tetapi juga umat protestan dan umat muslim yang ada di Okumel. Tak lain bahwa tanah, tempat di mana gereja ini dibangun merupakan pemberian dari keluarga yang beragama muslim, protestan dan katolik.
Kurang lebih sejarahnya: Agama pertama yang masuk di okumel adalah Protestan dan islam. Pada tahun 1992 Agama katolik masuk di okumel. Awal mula kedatnganya ialah diawali dari pindahnya keluarga Yoseph Biduri lasodeng- Mbiladak penduduk yang bertempat tingga di desa pinalong, mengalami suatu masalah berat yakni meninggalnya kedua anak dalam kurun waktu yang relatif singkat. Setelah Kedatangan keluarga ini, mereka lalu melaporkan melaporkan kepada kepala desa bapak Dede Kinding untuk beribadat secara Katolik. Pada tanggal 17 Desember 1992 mereka menetap karena mendapat izin dari kepala desa mereka dilayanioleh Bapak Yosep Lasodeng. Pada saat itu, pinalong dan okumel masih termasuk dalam paroki Bunda Hati Kudus Sambiut. Karena belum ada gereja, maka biasanya diadakan setiap minggu beribadah di rumah mereka. Keluarga Lasodeng- Mbialak sempat meminjam Gereja Eben Heazer untuk ibadah pada hari Natal tanggal 25 Desember 1992. Pada bulan april1993, bapak Biduri meminta Izin Kepada Kepala desa untuk ibadah atau kebaktian di rumahnya karena ada umat dari kampung lain yang bergabung. Sejak saat itu setiap hari minggu mereka selalu beribadah di rumah keluarga Lasodeng-Mbialak. Setelah pemekaran paroki Raja damai Banggai, stasi Okumel dan Pinalong termasuk dalam paroki Raja Damai Banggai.dari saat itu umat katolik ini selalu dikunjungi oleh para pastor paroki Sambiut yakni P. Jon Rawune, Pastor Widjo, Pastor Yan dan pastor yofinus yang berlanjut dengan pastor P. Fanny St. Manengkey MSC 2001-2006P. Kayetanus Yamrewav MSC 2006-2007 P. Y. Wahyu Hersanto MSC 2007-2010 P. CH. Didy Andries MSC 2010-2013 P. Fransisikus Lolok MSC 2013-2017P.Christian Florentinus Luly MSC 2017- skarang. Umat pertama yang pindah ini kemudian mendirikan gereja. Setelah terbentuknya paroki banggai , mereka mengusulkan diadakan pembangunan sebuah gereja. Maka pada tahun 2004, gereja katolik dibangun dan tanggal 24 oktober 2004, diresmikan gedung Gereja yang Baru oleh uskupa Manado Joseph Suwatan MSC. Kini umat yang berada di stasi okumel berjumlah 13 KK dan sembilan KK adalah anak dari keluarga Lasodeng-Mbialak dan ketiga KK yang lain merupakan sepupu dari Biduri Lasodeng. Pada tahun ini ada satu KK yang pindah dari pinalong sehingga jumlah mereka bertambah menjadi 14 kk yang mejabat ketua stasi di sini ialah:
· Bapak Biduri Lasodeng 1992-2004
· Ibu Yenny Salabia 2004-2009
· Bapak yason Lasodeng 2009-2014
· Ibu Martafina Pondoki 2012-2016
· Bapak tinus Mansalomo 2016- sekarang
STATISTIK 2021