TERIMA KASIH TUHAN YESUS MEMBERKATI!
Stasi Pinalong sama halnya dengan stasi Okumel. Stasi ini terletak di pulau Peling. Sebuah stasi yang terpisah lautan dengan stasi-stasi lainnya. Begitu pula dengan pusat paroki. Pelayanan untuk stasi pinalong biasanya diberikan sebulan sekali, bersamaan dengan pelayaan untuk stasi Okumel. Memang jarak antara stasi Okumel dan Pinalong hanya berdekatan saja. Namun menjadi unik bahwa stasi ini merupakan stasi yang terdekat dibandingkan dengan stasi-stasi di pulau-pulau dalam pelayanan paroki Banggai. Dalam situasi laut yang baik, maka perjalanan dapat ditempuh kurang lebih satu setengah jam saja dan tentunya menggunakan speedboat. Akan tetapi bila situasi laut yang tidak bersahabat, misalnya bergelombang bisa lebih lama dari yang diperkirakan.
Stasi Pinalong merupakan stasi yang terkecil dalam jumlah jiwa dari seluruh stasi wilayah pelayanan paroki Banggai. Data tahun 2005 menunjukkan bahwa stasi Pinalong berjumlah 22 jiwa yang mana terbagi 12 orang laki-laki dan 10 orang wanita. Sedangkan data terakhir, 2017, menunjukkan penurunan drastis yaitu hanya berjumlah 9 orang. Tetapi umat stasi Pinalong ini mau membangun gereja mereka sendiri yang rusak akibat gempa tahun 2000 lalu. Dan saat ini mereka memiliki gereja sendiri dengan nama pelingun Santa Katarina dari Siena.
Sejarahnya antara lain: Sebelum Agama Katolik masuk, desa Pinalong telah menganut agama Islam. Agama Katolik masuk di kampung Pinalong pada 1957. Awalnya agama Katolik berada di Desa Mamulusan dan yang menjadi guru jumat di sana Ialah Bapak Singer Taong. Dalam tahun yang sama, bapak Naodeng Lasodeng dan Sukell Lasodeng pindah dari Protestan ke Katolik. Alasan perpindahan ini adalah pada saat itu Bapak Naodeng Lasodeng dan Bapak Sukell Lasodeng adalah warga Okumel yang berkebun di desa pinalong. Dalam tahun 1957, anak dari Bapak Sukell meninggal, sehingga mereka mengharapkan Seorang pendeta yang tinggal di Okumel datang memberikan pelayanan. Harapan itu tak dikabulkan, bapak pendeta tidak sempat hadir sehingga mengutus Penatua untuk melayani ibadah pemakaman. Kedua kakak beradik ini lantas kecewa sehingga mulai saat itu mengambil jarak dengan kegiatan-kegiata keagamaan. Mereka lantas menghubungi bapak Singer Taong dan bersama dengan Yosep Lasodeng & Ibu Hasni Lasodeng, mereka diterima menjadi Katolik. Setelah penerimaan itu, mereka lalu pindah dari okumel ke Pinalong dan mendirikan. Pada 1958 bapak Yosep Lasodeng menuju ke pusat paroki Nulion lalu dibaptis secara katolik oleh pastor Lumeno. Setelah pembaptisan ini, para pastor telah mengetahui keberadaan umat katolik di Pinalong sehingga dilakukan kunjugan pastoral dan membaptis saudara-saudara Bapak Yosep yang belum dibaptis. Mulai saat itu mereka selalu dilayani oleh opara pastor dari Nulion. Pada Tahun 2005, mekarlah paroki Raja Damai Banggai dan desa pinalong termasuk stasi dari Paroki baru ini sehingga mulai saat itu mereka dilayani oleh para pastor Paroki Banggai. Pada Tahun 1970 dibangunlah gereja di atas tanah milik Bapak yosep Lasodeng dan pembangunan ini mendapat bentuan dari keuskupan berupa seng alminuim. Pada tahun 1972,ditabislah gereja baru ini dengan nama Santo yoseph oleh Mgr. Theodorus Moors MSC. Nama gereja diusulkan olh bapah yoseph lasodeng dan diterima oleh seluruh umat. Tahun 2000 terjadilah gempa sehingga direhaplah dinding gereja yang roboh. Tahun 2014 dilakukan pengrehapan dan bulan oktober ditahbiskan dengan nama pelindung Santa Katarina oleh Mgr. Yoseph Suwatan MSC. Pada saat ini hanya terdapat satu KK dengan jumlah 3 jiwa yang menempati desa pinalong. Pada tahun sebelumnya terdapat 3 KK, namun karena ada masalah internal kelurga, dua keluarga pinda ke okumel. Yang pernah menjadi guru jumat dan ketua stasi ialah:
1. Bapak singer Taong
2. Bapak Klemens Bolutuna
3. Bapak Yoseph Lasodeng
4. Bapak Hayat Taalo
5. Ibu Ati Ones Lasodeng
6. Ibu Yulia Yanes Lasodeng
7. Ibu Oni sukel (skarang)
STATISTIK 2021